1. Hirarki
Data
Model database Hierarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur dengan struktur
data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan hubungan
child/parent: setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap child
hanya boleh memiliki satu parent (yang dikenal juga dengan hubungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut
dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entitas.
2. Penyimpanan Sekunder
Menurut Kuswadi & Ema Mutiara
(2004) data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan,
dapat berupa angka, lambang atau sifat. Kemudian menurut Wahyu Supriyanto &
Ahmad Muhsin (2008) data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan
sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta,
tindakan, benda, dan sebagainya.
Data base
adalah penyatuan beberapa jumlah aplikasi yang dapat memproses data secara umum
atau penyatuan beberapa jumlah data store (bisa dalam jumlah besar) yang
disimpan dalam magnetic disk, optical disk, dan media penyimpan sekunder
lainnya.
Dalam penjelasan database terdapat pula hiraki data yang gunanya adalah untuk mempermudah penjelasan tentang database tersebut.hirarki data adalah sebuah gambaran berbentuk seperti tree atau flowchart yang digunakan untuk penjelaskan penggabungan elemen-elemen dari tingkat sebelumnya ke tingkat setelahnya atau jalannya suatu program yang telah diolah didalamdatabase.
Dalam penjelasan database terdapat pula hiraki data yang gunanya adalah untuk mempermudah penjelasan tentang database tersebut.hirarki data adalah sebuah gambaran berbentuk seperti tree atau flowchart yang digunakan untuk penjelaskan penggabungan elemen-elemen dari tingkat sebelumnya ke tingkat setelahnya atau jalannya suatu program yang telah diolah didalamdatabase.
a.
SASD (Penyimpanan Sekunder)
SASD
(Sequential Access Storage Device) : Adalah memori sekunder yang tidak dapat
diakses secara langsung di posisinya. Pengaksesannya harus urut. Dibanding
memori internal atau primer, kelebihannya adalah kapasitas data yang dapat
ditampung lebih besar dan harga per bit informasi yang dapat direkam lebih
murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan yang lebih lambat. Akses data secara tidak langsung (berurutan),
seperti pita magnetik.
1. Kartu Plong
Kartu plong atau kartu pons (punched card)
dikembangkan tahun 1887 oleh Prof. Dr. Herman Hollerith dan digunakan pertama
kali untuk memproses sensus di Amerika Serikat tahun 1890. Kartu plong ini
disebut dengan 80-column punched card dan
merupakan kartu untuk komputer yang paling tua. Kartu plong 80 kolom disebut
juga dengan nama standard card atau hollerith card. Karakter yang direkam untuk
tiap kolom dilakukan dengan cara melubangi (mengeplong) baris-baris tertentu
sesuai dengan kode yang dipergunakan yaitu Hollerith Code.
2. Pita Kertas
Paper Tape (pita kertas) merupakan lembaran kertas
menerus yang umumnya mempunyai ukuran lebar 1 inci atau 7/8 inci. Karakter
direkam di pita kertas dengan cara melubanginya. Data direkamkan pada pita
kertas dengan menggunakan alat pengeplongan pita kertas yang dihubungkan dengan
komputer atau mesin-mesin khusus lainnya. Data yang terekam di pita kertas
dapat dibacakan kembali ke komputer melalui pembaca pita kertas.
3. Pita Magnetik
Banyak digunakan sebagai simpanan luar sejak sekitar
tahun 1950 di komputer UNIVAC. Pita magnetik dibuat dari pita plastik tipis
yang dilapisi dengan lapisan magnet iron-oxide berwarna merah
kecoklatan. Pita magnetik yang berbentuk reel-to-reel tape banyak digunakan
untuk komputer-komputer besar sedang yang berbentuk cartridge tape banyak
digunakan untuk komputer mini dan yang berbentuk cassette banyak digunakan
untuk komputer mikro.
b.
DASD (Penyimpanan akses langsung)
DASD
(Direct Access Storage Device) Adalah memori sekunder yang dapat diakses
langsung di posisinya. Dibanding memori primer, jenis ini memiliki kelebihan
dan kekurangan yang sama dengan jenis SASD. di mana ia mempunyai akses langsung terhadap
data. Jenis penyimpanan ini digunakan pertama kali di sistem komputer
RAMAC 305 tahun 1956.
1. Magnetic Disk
Simpanan luar yang terbuat dari satu atau lebih
piringan yang bentuknya seperti piringan hitam yang terbuat dari metal atau
plastik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan magnet iron-oxide
2. Micro Disk
Terbuat dari piringan plastik berukuran diameter yang
cukup kecil yaitu 3 ½ inci yang dapat dimasukkan ke dalam saku baju. Piringan
dari micro disk dibungkus kedalam suatu tempat yang terbuat dari plastik keras
sehingga lebih awet, tidak mudah tergores dan tidak mudah tertekuk. Micro disk
disebut juga micro Floppy
3. Mini Disk
Tahun 1972 IBM memperkenalkan mini disk sebagai media
penyimpanan program untuk mainframe computer. Mini disk disebut juga dengan
nama floppy disk, mini floppy disk, flexible disk atau diskette
4. Hard Disk
Terbuat dari piringan keras dari bahan aluminium atau
keramik yang dlapisi dengan zat magnetik. Karena piringan dari hard disk
bentuknya keras dan kaku, maka dapat terdiri 5 sampai 100 piringan yang
disusun.
Seperti
halnya dengan minidisk, tiap-tiap piringan di harddisk dibagi dalam beberapa
lingkaran konsentris yang disebut dengan track. Pada harddisk tidak digunakan
sistem sector tetapi digantikan dengan cylinder, yaitu kumpulan
dari nomor track yang sama untuk semua piringan.
Data
yang diletakkan di hard disk akan direkamkan pada track tertentu di permukaan,
bila track satu sudah penuh, maka akan dilanjutkan pada nomor track yang sama
di permukaan selanjutnya.
3 Pemprosesan Data
a.
Pemrosesan BATC
Batch
processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut
terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
Contoh
dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing. Dalam suatu sistem batch
processing, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal,
dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi
transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara periodik. Di waktu
kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat
divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file
yang berkaitan.
b. Pemprosesan Online
Merupakan
sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam
kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari
kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan
terus diupdatekan ke data induk.
Salah
satu contoh penggunaan online processing adalahtransaksi online (E-commerce,
Ebay, Internet Banking, Reservation Ticket, Pendaftaran Online,dll). Dalam sistem
pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan
terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file
komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan
keterangan atau laporan.
Salah Satu Contoh Perkembangan
Online Processing (E-Commerce).
Perkembangan
teknologi informasi saat ini sangatlah pesat. Kebutuhan masyarakat akan
informasi pun meningkat seiiring berkembangnya teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi yang paling berkembang di masyarakat saat ini
adalah teknologi jaringan internet. Kebutuhan masyarakat akan informasi pun
terjawab dengan adanya teknologi jaringan internet yang bisa memenuhi kebutuhan
akan informasi dengan cepat. Masyarakat dari berbagai kalangan pun sudah tak
asing lagi dengan teknologi jaringan internet ini. Mereka sudah bisa
mengakses atau menggunakan jaringan internet sesuai kebutuhan
mereka, ada yang memanfaatkan jaringan Wi-fi (Wireless Fidelity)
yang memungkinkan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless
card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet
dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat, ada juga
yang mengunakan layanan dari berbagai provider. Belum lagi saat inisemua
provider bersaing untuk memberikan fasilitas internet pada telphone genggam
dengan gratis atau tarif yang sangat rendah. Dengan demikian kapan pun, di mana
pun semua orang sudah bisa mengakses internet.
c. Sistem real-time
Real
Time Processing
adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima
dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan
waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik
sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit.
Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai,
sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang
dipetakan.
Kelebihan Real Time Processing:
1. Pemrosesan real time akan sangat menyederhanakan siklus kas
perusahaan. Sistem real time dengan terminal komputer yang terhubung dengan
komputer pusat akan mengurangi atau malah menghilangkan hambatan-hambatan
seperti keterlambatan beberapa hari antara pengambilan pesanan dan penagihan ke
pelanggan.
2. Pemrosesan real time memberikan
perusahaan keuntungan persaingan pada pasar. Dengan memelihara informasi
persediaan, staf penjualan dapat menentukan dengan cepat bahwa terdapat
persediaan di gudang. Informasi yang mutakhir yang disediakan melalui
proses real time akan meningkatkan kemampuan
perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan, yang menyebabkan peningkatan
penjualan.
3. Prosedur manual mempunyai
kecenderungan untuk menghasilkan kesalahan kritis, seperti nomor rekening yang
salah, nomor persediaan yang tidak valid, dan salah dalam melakukan perhitungan
harga. Program perbaikan yang dilakukan secara real
time memperbolehkan untuk memperbaiki banyak tipe kesalahan
yang mengidentifikasi dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasional.
4. Akhirnya, pemrosesan secara real time akan mengurangi pemakaian kertas. Kertas
dokumen mahal untuk dibuat dan sering rusak. Dokumen elektronik sangat efisien,
efektif, dan sangat berguna bagi jejak audit.
sumber :
Kuswadi & Mutiara, E. (2004). Delta-8
Langkah & 7 Alatstat. Jakarta : Elex Media Komputindo. (google
book)
Supriyanto, W & Muhsin, A.
(2008). Teknologi Informasi Perpustakaan.Yogyakarta : Kanisius.
(google book)
ml.scribd.com/doc/…/Perbedaan-Batch-Dan-Real-Time